Strategi Induktif dan Deduktif

MAKALAH

STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

(Strategi Induktif dan Deduktif)

 

 

 

 

 

 

OLEH:

 

HENDRA JASULFIAN

(A1C2 11 032)

 

 

 

 

 

 

 

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HALUOLEO

KENDARI

2013

KATA PENGANTAR

            Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karna dengan segala rahmat-Nya serta hidayah-Nya, makalah yang berjudul, ”PEMBELAJARAN INBDUKTIF DAN PEMBELAJARAN DEDUKTIF” sebagai tugas yang diberikan dosen mata kuliah strategi belajar dan pembelajaran dapat terselesaikan dan sesuai dengan apa yang diharapkan.

            Secara khusus, ucapan Terimakasih penulis sampaikan kepada Ibu Murni Sabilu  M.Si sebagai dosen pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran, teman-teman 011 , serta semua pihak yang telah memberikan bantuan, dorongan, dan motivasi, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan karya sederhana ini..

            Penulis menyadari pada makalah ini masih terdapat kekurangan.Oleh karena itu, saran dan kritikan demi perbaikan makalah ini sangat membantu demi penyempurnaan makalah selanjutnya.

                       

 

                                                                        Kendari, 10 maret 2013

 

Penulis

 

 

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

            A. Latar Belakang ……………………………………………………………………………………………  1

            B. Rumusan Masalah……………………………………………………………………………………… 2     

            C. Tujuan ……………………………………………………………………………………………………………  2     

            D. Manfaat …………………………………………………………………………………………………………  3     

BAB II PEMBAHASAN

  1. Sejarah dan Definisi  Strategi Induktif dan Deduktif……………….  4
  2. Ciri Strategi Induktif dan Deduktif……………………………………………………. 6
  3. Implementasi Strategi Induktif dan Deduktif

Dalam Pembelajaran………………………………………………………………………………. 6

  1. Keunggulan dan Kelemahan Strategi Induktif dan Deduktif….. 8
  2. Syarat Penggunaan Strategi Induktif dan Deduktif……………………. 10

BAB III PENUTUP

       A. Kesimpulan…………………………………………………………………………………………………. 11   

             B. Saran……………………………………………………………………………………………………………… 12   

DAFTAR PUSTAKA

 

BAB I

PENDAHULUAN

  1. A.     Latar Belakang

Perkembangan pengetahuan saat ini telah melaju dengan pesat dan erat hubungannya dengan perkembangan tekhnologi. Maka seharusnya seorang guru harus mampu menyesuaikan kondisi perkembangan yang telah ada saat ini dengan lebih mengembangkan sesuatu pembelajaran atau metode yang harus dilakukan ketika melakukan pembelajaran kepada siswanya. Seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan, keterampilan dan sikap yang profesional dalam memberikan pembelajajaran terhadap  siswa-siswanyaat digunakan dalam proses pembelajaran.

Dapat dikatakan berhasil atau tidaknya kegiatan pembelajaran, tergantung pada efektif tidaknya metode pembelajaran yang dipergunakan oleh guru dalam proses pembelajaran. Pembelajaran yang dilakukan terkesan monoton dan tidak menggairahkan siswa untuk belajar lebih aktif lagi.  Hal itu mengakibatkan siswa kurang berminat untuk mengikuti dan melaksanakan proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang diinginkan tidak dapat tercapai secara optimal.

Dalam proses kegiatan pembelajaran terdapat berbagai jenis strategi pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru. Strategi pembelajaran tersebut dapat diklasifikasi dengan menggunakan berbagai dasar (titik tolak) klasifikasi. Bagi seorang guru pemahaman tentang berbagai dasar klasifikasi tersebut disamping bermanfaat sebagai kerangka acuan untuk memahami dengan lebih baik setiap strategi pembelajaran, juga pada gilirannya akan sangat bermanfaat didalam memilih serta menggunakan setiap jenis trategi pembelajarann tersebut secara lebih efektif didalam penciptaan sistem lingkungan belajar-mengajar.

Terdapat beberapa strategi pembelajaran yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam memilih metode pembelajaran, guru tidak boleh memilih secara asal-asalan.Strategi yang digunakan haruslah strategi yang direncanakan berdasarkan pertimbangan perbedaan individu diantara siswa, yang dapat memberi feedback dan inisiatif murid untuk memecahkan masalah yang dihadapinya.Salah satu strategi yang dapat diterapkan adalah strategi Induktif dan Deduktif. Oleh karena itu, penulis ingin mengkaji strategi tersebut dalam makalah ini.

  1. B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut:

  1. Bagaimana sejarah dan apa definisi dari strategi Induktif dan Deduktif?
  2. Apa saja yang termasuk ciri dalam strategi Induktif dan Deduktif?
  3. Bagaimana Implementasi strategi induktif dan Deduktif dalam pembelajaran?
  4. Apa saja keunggulan dan kelemahan strategi Induktif dan Deduktif?
  5. Bagaimana syarat penggunaan strategi Induktif dan Deduktif?
  6. C.     Tujuan

Tujuan  pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut :

  1. Untuk mengetahui pengertian pembelajaran deduktif dan induktif.
  2. Untuk mengetahui sejarah munculnya strategi pembelajaran induktif dan deduktif.
  3. Untuk mengetahui karakteristik strategi pembelajaran induktif dan deduktif.
  4. Untuk mengetahui langkah-langkah  pelaksanaan strategi pembelajaran induktif dan deduktif.
  5. Untuk mengetahui  kelebihan dan kelemahan strategi pembelajaran  induktif dan deduktif.
  6. D.    Manfaat

Manfaat yang diharapkan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :

  1. Penulisan ini diharapkan memberi konstribusi ilmiah bagi khasanah keilmuan dalam  upaya memahami strategi Induktif dan deduktif.
  2. Sebagai sumber informasi kepada para pembaca yang ingin mengetahui tentang berbagai hal yang berhubungan dengan strategi Induktif dan Deduktif.
  3. Sebagai referensi untuk penulisan berikutnya dan keperluan lain yang terkait.

 

 

BAB II

PEMBAHASAN

  1. A.     Definisi dan Sejarah  Strategi Induktif dan Deduktif

Pada dasarnya strategi pembelajaran dapat dilihat melalui dua sudut pandang yaitu pertama siswa dipandang sebagai objek belajar dalam hal ini pembelajaran menuntut keaktifan guru. Kedua siswa sebagai subjek dan obyek belajar, siswa dituntut keaktifannya dalam proses belajar .Strategi Induktif dan Deduktif ini dikembangkan oleh filosof Perancis Bacon yang menghendaki penarikan kesimpulan didasarkan atas fakta-fakta yang kongkrit sebanyak mungkin.Semakin banyak fakta semakin mendukung hasil simpulan.

Model berfikir induktif dirancang dan dikembangkan oleh Hilda Toba dengan tujuanuntuk mendorong para pelajar menemukan dan mengorganisasikan informasi, menciptakannama suatu konsep dan menjajagi berbagai cara yang dapat menjadikan para pelajar lebihterampil dalam menyingkap dan mengoraganisasikan informasi dan dalam melakukan pengetesan hipotesis yang melukiskan antar hal. Pada pendekatan induktif dimulai denganmemberikan bermacam-macam contoh.Dari contoh-contoh tersebut siswa mengerti keteraturandan kemudian mengambil keputusan yang bersifat umum.

Strategi induktif dinamakan juga strategi pembelajaran dari khusus ke umum.pada strategi induktif  bahan yang dipelajari dimulai dari hal-hal yang konkrit atau contoh-contoh yang kemudian secara perlahan siswa dihadapkan pada materi yang kompleks dan sukar.

Strategi  pembelajaran induktif adalah sebuah pembelajaran yang bersifat langsung tapi sangat efektif untuk membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi dan keterampilan berpikir kritis. Pada  pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, selanjutnya guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tadi. Biasanya pembelajaran dilakukan dengan cara eksperimen, diskusi, dan demonstrasi.

Deduktif berasal dari bahasa Inggris “deduction” yang berarti penarikan kesimpulan dari keadaan – keadaan yang umum, kemudian menemukan yang khusus, dari hal abstrak kepada hal yang nyata, dari konsep-konsep yang astrak kepada contoh-contoh yang konkrit, dari sebuah premis menuju ke kesimpulan yang logis.

Pembelajaran deduktif merupakan imbangan yang sangat dekat bagi strategi pembelajaran induktif.Keduanya dirancang untuk mengajarkan konsep dan generalisasi, mengandalkan contoh dan bergantung pada keterlibatan guru secara aktif dalam membimbing siswa. Perbedaan terletak pada urutan kejadian selama pembelajaran, keterampilan berpikir, cara memotivasi dan waktu yang diperlukan serta biasanya pada pembelajaran pendekatan deduktif seorang guru harus lebih aktif daripada siswanya.

Pembelajaran deduktif disebut pula pembelajaran langsung (direct Instruction).Strategi berfikir deduktif adalah strategi berfikir yang menerapkan hal – hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian – bagiannya yang khusus.Strategi deduktif ini merupakan pemberian penjelasan tentang prinsip – prinsip isi pelajaran, kemudian dijelaskan dalam bentuk penerapannya atau contoh- contohnya dalam situasi tertentu.Strategi ini menjelaskan teori ke bentuk realitas atau menjelaskan hal – hal yang bersifat umum ke yang bersifat khusus.

  1. B.     Ciri Strategi Induktif dan Deduktif

Ciri-ciri dari strategi pembelajaran induktif adalah :

  1. Penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif
  2. Berstruktur rendah
  3. Penggunaan waktu yang kurang efisien
  4. Memberi kesempatan yang banyak untuk belajar sewaktu-waktu.

Dari ciri-ciri strategi induktif diatas dapat dikembangkan atas dasar beberapa karakteristik sebagai berikut :

  1. Kemampuan berpikir dapat diajarkan.
    1. Berpikir merupakan suatu transaksi aktif antara individu dengan data.Artinya, dalam seting kelas, bahan-bahan ajar merupakan sarana bagi siswa untuk mengembangkan operasi kognitif tertentu.
    2. Proses berpikir merupakan suatu urutan tahapan yang beraturan (lawful). Artinya, agar dapat menguasai keterampilan berpikir tertentu, prasyarat tertentu harus dikuasai terlebih dahulu, dan urutan tahapan ini tidak bisa dibalik. Oleh karenanya, konsep tahapan beraturan ini memerlukan strategi pembelajaran tertentu agar dapat mengendalikan tahapan-tahapan tersebut.

Ciri-ciri pembelajaran deduktif adalah sebagai berikut :

  1. Berorientasi pada siswa dan materi
  2. Berstruktur tinggi
  3. Penggunaan waktu yang lebih efisien.
    1. Kurang memberi kesempatan untuk belajar sewaktu-waktu
  4. C.     Implementasi Strategi Induktif dan Deduktif Dalam Pembelajaran

Langkah-langkah yang harus  Anda tempuh dalam model pembelajaran dengan pendekatan induktif  yaitu : (1)  guru memilih konsep, prinsip, aturan yang akan disajikan dengan pendekatan induktif, (2) guru menyajikan contoh-contoh khusus, prinsip, atau aturan yang memungkinkan siswa memperkirakan sifat umum yang terkandung dalam contoh, (3) guru menyajikan bukti yang berupa contoh tambahan untuk menunjang atau mengangkat perkiraan, dan (4)  menyimpulkan, memberi penegasan dari beberapa contoh kemudian disimpulkan dari contoh tersebut serta tindak lanjut.

Langkah-langkah yang dapat tempuh dalam model pembelajaran dengan pendekatan deduktif dijelaskan sebagai berikut :

  1. Guru memilih konsep, prinsip, Inisiasi atau  aturan yang akan disajikan,
  2. Guru menyajikan aturan, prinsip yang berifat umum, lengkap dengan definisi dan contoh-contohnya,
  3. Guru menyajikan contoh-contoh khusus agar siswa dapatmenyusun hubungan antara keadaan khusus dengan aturan prinsip umum yangdidukung oleh media yang cocok,
  4. Guru menyajikan bukti-bukti untuk menunjang atau menolak kesimpulan bahwa keadaan umum itu merupakan gambaran darikeadaan khusus.

Pembelajaran deduktif terdiri dari empat tahap:

  1. guru mulai dengan kaidah-kaidah konsep (conceot rule) atau pernyataan yang mana  dalam pembelajaran diupayakan untuk pembuktiannya,
  2. guru memberikan contoh-contoh yang menunjukkan pembuktian dari konsep,
  3. guru memberikan pertanyaan kepada siswa untuk mendapatkan atribut/ciri dan bukan esensi dari konsep-konsep, dan
  4.  siswa memberikan beberapa kategori dari contoh yang diberikan oleh guru.

 

 

  1. D.     Kelebihan dan Kelemahan Strategi Induktif dan Deduktif

Kelebihan Strategi Pembelajaran Induktif  adalah sebagai berikut:

1.      Pada strategi pembelajaran induktif guru langsung memberikan presentasi informasi-informasi yang akan memberikan ilustrasi-ilustrasi tentang topik yang akan dipelajari siswa, sehingga siswa mempunyai parameter dalam pencapaian tujuan pembelajaran.

2.      Ketika siswa telah mempunyai gambaran umum tentang materi pembelajaran, guru membimbing siswa untuk menemukan pola-pola tertentu dari ilustrasi-ilustrasi yang diberikan tersebut sehingga pemerataan pemahaman siswa lebih luas dengan adanya pertanyaan-pertanyaan antara siswa dengan guru.

3.      Strategi pembelajaran induktif menjadi sangat efektif untuk memicuketerlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut.

Kelemahan Model Pembelajaran Induktif adalah sebagai berikut:

  1. Model ini membutuhkan guru yang terampil dalam bertanya (questioning) sehingga kesuksesan pembelajaran hampir sepenuhnya ditentukan kemampuan guru dalam memberikan ilustrasi-ilustrasi.
  2. Tingkat keefektifan model pembelajaran induktif ini, jadinya-sangat tergantung pada keterampilan guru dalam bertanya dan mengarahkan pembelajaran, dimana guru harus menjadi pembimbing yang akan untuk membuat siswa berpikir.
  3. Model pembelajaran ini sangat tergantung pada lingkungan eksternal, guru harus bisa menciptakan kondisi dan situasi belajar yang kondusif agar siswa merasa aman dan tak malu/takut mengeluarkan pendapatnya. Jika syarat-syarat ini tidak terpenuhi, maka tujuan pembelajaran tidak akan tercapai secara sempurna.
  4. Saat pembelajaran berlangsung dengan menggunakan model pembelajaran induktif, guru harus telah menyiapkan perangkat-perangkat yang akan membuat siswa beraktivitas dan mengobarkan semangat siswa untuk melakukan observasi terhadap ilustrasi-ilustrasi yang diberikan, melalui pertanyaan-pertanyaan yang diberikan oleh guru. Dengan metode ini maka kemandirian siswa tidak dapat berkembang optimal.
  5. Guru harus menjaga siswa agar perhatian mereka tetap pada tugas belajar yang diberikan, sehingga peran guru sangat vital dalam mengontrol proses belajar siswa.
  6. Kesuksesan proses belajar mengajar dengan menggunakan model pembelajaran induktif bergantung pada contoh-contoh atau ilustrasi yang digunakan oleh guru.
  7. Pembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif.
  8. E.      Syarat Penggunaan Strategi Induktif dan Deduktif

Kelebihan Pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990) adalah sebagai berikut:

1.      Waktu yang dibutuhkan singkat.

2.      Kombinasi metode pada pendekatan deduktif akan mengurangi kelemahan pendekatan deduktif.

3.      Pada kelas yang kuat pendekatan deduktif akan lebih memudahkan peserta didik menangkap konsep yang diajarkan.

4.      Cara mudah untuk menyampaikan isi – isi pelajaran, amat sesuai untuk peserta didik bertahap kognitif tinggi dan mudah menyempurnakan pengajaran.

Kekurangan pembelajaran Deduktif menurut Heman Hudoyo (1990)adalah :

1.      Biasanya dirasakan sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami suatu konsep yang abstrak, bila tidak didahului dengan contoh – contoh yang kongkrit. Bahkan bila anak masih di dalam tahap operasi kongkrit tentang konsep konsep yang abstrak tidak bermakna bagi peserta didik.

2.      Pendekatan deduktif di khawatirkan menyebabkan ingatan lebih penting daripada pengertian

3.      Peserta didik menjadi pasif hanya menurut pola pengerjaan yang disajikan oleh pendidiknya.

4.      Kurang bermanfaat untuk peserta didik yang lemah, strategi ini lebih berpusatkan pendidik dan kurang meningkatkan kemahiran berfikir.

Strategi pembelajaran yang dipilih oleh guru selayaknya didasari pada berbagai pertimbangan sesuai dengan situasi, kondisi dan lingkungan yang akan dihadapinya.  Pemilihan strategi pembelajaran umumnya bertolak dari:  

  1. Rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan, 
  2. Analisis kebutuhan dan karakteristik peserta didik yang dihasilkan, dan 
  3. Jenis materi pelajaran yang akan dikomunikasikan. 

Dengan Strategi Induktif materi atau bahan pelajaran diolah mulai dari yang khusus (sifat, ciri atau atribut) ke yang umum, generalisasi atau rumusan.Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.

Dengan Strategi Deduktif materi atau bahan pelajaran diolah dari mulai yang umum, generalisasi atau rumusan, ke yang bersifat khusus atau bagian-bagian.Bagian itu dapat berupa sifat, atribut atau ciri-ciri.Strategi Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.

 

 

BAB III

PENUTUP

  1. A.        KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dalam pembahasan di atas maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

  1. Strategi induktif merupakan strategi pembelajaran dari khusus ke umum. Sedangkan Strategi deduktif adalah strategi berfikir yang menerapkan hal – hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian – bagiannya yang khusus.
  2. Ciri-ciri dari strategi induktif diantaranya Penekanan pada keterampilan berpikir dan tujuan-tujuan afektif serta Penggunaan waktu yang kurang efisien. Adapun ciri-ciri dari strategi deduktif diantaranya Berorientasi pada siswa dan materi serta Penggunaan waktu yang lebih efisien.
  3. Implementasi dari strategi Induktif biasanya dilakukan dengan langkah-langkah: guru memilih konsep – menyajikan contoh khusus –menyajikan bukti – menyimpulkan secara umum .Sedangkan implementasi dari strategi Deduktif dilakukan dengan langkah-langkah: guru memilih konsep – menyajikan aturan umum – menyajikan contoh – menyajikan bukti khusus.
  4. Kelebihan dari strategi induktif diantaranya sangat memicuketerlibatan yang lebih mendalam dalam hal proses belajar karena proses Tanya jawab tersebut. Sedangkan kelemahannya adalahPembelajaran tidak dapat berjalan bila guru dan muridnya tidak suka membaca, sehingga tidak mempunyai pilihan dalam proses induktif. Kelebihan strategi deduktif adalah lebih memudahkan peserta didik menangkap konsep yang diajarkan, sedangkan kelemahannya adalah Biasanya dirasakan sangat sulit bagi peserta didik untuk memahami suatu konsep yang abstrak, bila tidak didahului dengan contoh – contoh yang kongkrit.
  5. Strategi Induktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi. Sedangkan Strategi Deduktif dapat digunakan dalam mengajarkan konsep, baik konsep konkret maupun konsep terdefinisi.

 

  1. B.     SARAN

Saran yang dapat kami ajukan dalam pembuatan, penulisan dan pengumpulan tugas makalah ini adalah tugas ini sebaiknya dikerjakan secara kelompok dengan tujuan untuk mendiskusikan hasil yang didapatkan baik secara internal kelompok maupun eksternal kelompok. Sehingga dapat dipahami, dipersentasekan serta dapat mengetahui materi dari kelompok lain dalam waktu singkat.

 

DAFTAR PUSTAKA

Annonimus. 2011. Strategi Pembelajaran Induktif (Online). http://www.strategi-pembelajaran-induktif.html Diakses pada 14 Mei 2012 , pukul 09. 10 Wib.

http://www.wikipedia.org/wiki.

Janwar. Tambunan. 2004. Profesi Keguruan. FKIP UHN,  Pematangsiantar.

Metro. Sanjaya,W. (2009). Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Media Grup.

N. K. Roestiyah. 1990. Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta, Jakarta.

 

This entry was posted in Uncategorized. Bookmark the permalink.

Leave a comment